Apa yang bakal lo lakukan kalau ada yang
bertanya tentang sifat atau kebiasaan lo? Apakah lo akan menjawab dengan tegas
atau sembunyi di balik jawaban "kan orang lain yang menilai"?
Satu waktu, gue yang dengan mudahnya
mendadak jadi mellow ini gak tau mau ngapain. Galau, tapi gak tau apa yang
digalauin. Mau nonton film atau serial, tapi lagi gak ada mood-nya. Mau baca
novel, tapi gak ada novel yang bisa dibaca. Lalu kembali gue membuka twitter
dengan harapan bisa ngebalikin mood gue. Saat buka timeline, muncul tweets-nya
Koh Alex yang (kalau gak salah) lagi nanya topik apa yang mau
dijadiin bahan ngeblog, lalu followers-nya pada request tentang zodiak dan di
jawab "ini pada ga baca amrazing.com ya?", anyway, ini lucu, Koh. Lalu
karena penasaran akan jawabannya Koh Alex ini, gue tanpa pikir panjang langsung
membuka blog-nya dan mencari zodiak gue. Cancer. Entah dari mana Koh Alex
belajar baca karakter orang sampe bisa sedetail itu dan mostly
komentar-komentar orang membenarkan apa yang beliau tulis. Gue pun gak bisa
bohong kalau apa yang di tulis tentang Cancer ini relevant sama gue.
Dari yang awalnya gue cuma penasaran sama
zodiak sendiri, akhirnya gue bertanya ke temen gue tanggal lahir dia buat nyari
tau karakter dia. Gue cerita alasan gue nanya tanggal lahir dia, karena gue
lagi baca-baca karakter zodiak, gue bilang.
"Terus karakter gue kayak
gimana?", dia balik bertanya.
Lalu gue screenshot isi blog tersebut dan
gue kirim ke dia.
"Jadi bener ngga itu?", gue
penasaran bagaimana dia menilai diri dia sendiri.
"Gak tau deh gue, kan orang lain yang
menilai".
BOOM!
Gue gak bisa dapet jawaban begini. Maksud
gue, kenapa sih buat tau sifat sendiri aja harus bergantung ke orang lain? Atau
lo cuma ikut-ikutan orang lain yang bilang "yang menilai diri kita itu
orang lain"? Ah, klise. Gue pun sebenarnya gak menyalahkan jawaban dia.
Gue setuju, kalau orang lain juga ikut andil dalam menilai karakter kita,
contohnya seperti yang dilakukan Koh Alex dalam blog-nya.
Tapi, gue gak setuju kalau kita harus
bergantung dengan penilaian orang. Come on dude, lo pasti tau sifat lo sendiri
kayak gimana, kenapa harus sembunyi di kalimat "penilaian orang"?
Gini, menurut gue akan bagus sekali kalau orang lain bisa menilai kita seperti
apa, justru, penilaian itu yang bisa dijadiin pelajaran untuk kita memperbaiki
diri kedepannya, tapi, ya gak bisa jadi patokan, karena gue juga akan bilang,
penilaian orang lain ini penting untuk membandingkan karakter kita dengan
penilaian kita sendiri. Nah, kalau begitu ceritanya berarti kita harus tau dulu
kan karakter kita gimana menurut versi penilaian sendiri?
Kalau menurut lo penilaian karakter dari
diri sendiri itu gak penting, lo salah. Karena, ini krusial. Lo gak akan
selamanya hidup di balik bayang-bayang orang lain kan? Memangnya, kalau lo
interview untuk masuk di organisasi atau pekerjaan, lalu ditanya tentang sifat
lo seperti apa, lo akan jawab "saya gak bisa jawab, karena yang menilai
diri kita itu orang lain"? Haha! Gue jamin jawaban dari pertanyaan
selanjutnya sudah gak penting lagi.
Gue nulis ini karena gue ngerasa betapa
pentingnya kita tau karakter kita sendiri karena sebenarnya kita lah yang
paling tau bagaimana sifat kita. Bener gak? Jadi cobalah buat berhenti
menggantungkan karakter kita pada orang lain, karena saat kita tau bagaimana
kita, dan orang lain juga bisa menilai kita, itulah saatnya untuk memperbaiki
sifat buruk kita dan mempertahankan dan meningkatkan sifat baik kita. Gue kasih
contoh, kalau misalkan kita ngerasa diri kita gak cukup helpful buat orang lain
tapi orang lain menilai kita sebaliknya, bagus dong? Berarti kita sudah
bermanfaat buat orang lain dan harus dipertahankan. Eh, tapi gak boleh sombong
ya! Lalu sebaliknya saat kita sudah merasa superior kalau kita orang paling
baik sedunia tapi orang lain menilai kita gak cukup baik, kita jadi bisa
memperbaiki diri. Begitupun saat kita ngerasa kita gak egois tapi orang lain
menilai kita egois, itulah saatnya kita mencari tau di bagian mana kita egois
supaya bisa menurunkan ego kita. Lalu seperti isi blog-nya Koh Alex tentang
karakter 'susah mengakui kesalahan' dari salah satu zodiak, ketika lo merasa lo tidak seperti itu karena lo sudah melakukan hal sebaliknya dan lo
tau persis kalau itu memang sifat lo, jelaskan ke orang yang menilai lo dan
bertanya, supaya orang tersebut bisa mencoba menilai dari sisi lain. Tapi kalau
lo setuju dengan penilaian orang tersebut karena lo memang susah mengakui
kesalahan, mungkin selanjutnya lo harus coba mengalah dengan keadaan kalau lo
harus berani mengakui kesalahan dan berhenti untuk playing victim. Setidaknya,
ketika orang lain bisa menilai kita, kita sudah harus tau bagaimana sifat kita
sendiri, supaya kalau ada yang bertanya, gak lagi sembunyi dibalik jawaban
"gue gak tau, orang lain lah yang menilai". Karena ketika ada orang
lain yang bertanya dan lo bisa menjabarkan bagaimana diri lo yang sebenarnya,
itu akan menjadi nilai plus di mata orang lain. Dengan begitu, orang lain lah
yang akan mengikuti bagaimana karakter yang lo sampaikan. Tapi, lo juga gak
boleh menutup diri dari penilaian orang, karena hidup itu harus seimbang.
Selamat menemukan jati diri dan
berbahagialah karena tidak bergantung pada orang lain, fellas!